Cangkir kosong itu, terisi
Dasar tiada terlihat
Gelap tak kalap
Secangkir, hanya secangkir
Pengaduk kopi di cangkir tak bertuan
Sibuk berputar mengaduk kehidupan
Keras kenyataan
Dilunakkan lembut perasaan
Pahitnya kesedihan
Disamarkan manis keceriaan
Cangkir itu masih penuh
Seperti awal seduh
Tak kurang setetes peluh
Manis rasa pahit
Pahit rasa manis
Hambar
Tiada pernah tersadar
Sadar akan sisi
Tiada sisi menemani
Sepi
Nikmati secangkir hampa sendiri
Bidadari menemani
Bersama meneguk rasa duniawi
Dalam secangkir kopi
Hingga air tiada lagi
Tersisa ampas kopi
Mengubur hati
Pendam duniawi
Cangkir pun tak terlihat lagi
~ Ucay, sang penikmat kopi ~