From 34791a9c0211572e040a5c78fb439d9293d9bc61 Mon Sep 17 00:00:00 2001
From: sc-translatatron <42136882+sc-translatatron@users.noreply.github.com>
Date: Mon, 1 Jan 2024 09:28:44 +0100
Subject: [PATCH] New translations for
translation/id/blurb/mn-blurbs_translation-id (#3122)
* Publishing translations for translation/id/blurb/mn-blurbs_translation-id
* Publishing translations for translation/id/blurb/mn-blurbs_translation-id
---
.../id/blurb/mn-blurbs_translation-id.json | 54 +++++++++----------
1 file changed, 27 insertions(+), 27 deletions(-)
diff --git a/translation/id/blurb/mn-blurbs_translation-id.json b/translation/id/blurb/mn-blurbs_translation-id.json
index 1da9fb373f18..1f17bbfdea72 100644
--- a/translation/id/blurb/mn-blurbs_translation-id.json
+++ b/translation/id/blurb/mn-blurbs_translation-id.json
@@ -4,15 +4,15 @@
"mn-blurbs:mn3": "Beberapa murid Buddha hanya mewarisi keuntungan materi dan ketenaran dari-Nya. Namun, warisan sejati-Nya adalah jalan spiritual, jalan kepuasan. Yang Mulia Sāriputta menjelaskan cara agar kita dapat mengalami buah dari Sang Jalan dengan mengikuti teladan Sang Buddha. ",
"mn-blurbs:mn4": "Sang Buddha menjelaskan kesulitan hidup di hutan belantara, dan cara agar kesulitan itu dapat diatasi dengan kemurnian moralitas dan meditasi. Sang Buddha menceritakan beberapa kekhawatiran dan hambatan yang dihadapi-Nya selama Beliau berlatih. ",
"mn-blurbs:mn5": "Murid utama Sang Buddha, Sāriputta dan Moggallāna, menggunakan perumpamaan mangkuk bernoda untuk mengilustrasikan noda pada batin dan perilaku jasmani. Mereka menekankan bahwa hal yang terpenting bukanlah apakah ada noda, tetapi apakah kita menyadari keberadaan noda tersebut. ",
- "mn-blurbs:mn6": "Menurut Sang Buddha, mengamalkan moralitas (sīla) dengan hati-hati adalah dasar dari semua pencapaian yang lebih tinggi dalam kehidupan spiritual. ",
- "mn-blurbs:mn7": "Berbagai jenis ketidakmurnian yang mengotori batin diumpamakan seperti kain kotor. Ketika batin bersih, kita menemukan kegembiraan (pāmojja) yang mengarah ke keadaan kesadaran yang lebih tinggi. Akhirnya, Sang Buddha menolak gagasan Brahmanis bahwa kesucian berasal dari aktivitas mandi di sungai suci. ",
- "mn-blurbs:mn8": "Sang Buddha membedakan antara pencapaian absorpsi meditasi (jhāna) dan latihan spiritual yang meliputi seluruh kehidupan. Beliau membuat daftar 44 aspek, yang dijelaskan sebagai “penghapusan”, pengikisan kesombongan. ",
+ "mn-blurbs:mn6": "Menurut Sang Buddha, mengamalkan moralitas (_sīla_) dengan hati-hati adalah dasar dari semua pencapaian yang lebih tinggi dalam kehidupan spiritual. ",
+ "mn-blurbs:mn7": "Berbagai jenis ketidakmurnian yang mengotori batin diumpamakan seperti kain kotor. Ketika batin bersih, kita menemukan kegembiraan (_pāmojja_) yang mengarah ke keadaan kesadaran yang lebih tinggi. Akhirnya, Sang Buddha menolak gagasan Brahmanis bahwa kesucian berasal dari aktivitas mandi di sungai suci. ",
+ "mn-blurbs:mn8": "Sang Buddha membedakan antara pencapaian absorpsi meditasi (_jhāna_) dan latihan spiritual yang meliputi seluruh kehidupan. Beliau membuat daftar 44 aspek, yang dijelaskan sebagai “penghapusan”, pengikisan kesombongan. ",
"mn-blurbs:mn9": "Yang Mulia Sāriputta memberikan penjelasan rinci tentang pandangan-benar, faktor pertama dari Jalan Mulia Berunsur Delapan. Atas dorongan para bhikkhu lainnya, Beliau menyampaikan topik ini dari berbagai perspektif. ",
"mn-blurbs:mn10": "Sang Buddha merinci faktor ketujuh dari Jalan Mulia Berunsur Delapan, meditasi perhatian-penuh. Diskursus ini mengumpulkan banyak ajaran meditasi yang ditemukan di seluruh kanon, terutama latihan dasar yang berfokus pada tubuh, dan dianggap sebagai salah satu diskursus tentang meditasi yang paling penting. ",
- "mn-blurbs:mn11": "Sang Buddha menyatakan bahwa hanya mereka yang mengikuti jalan-Nya yang dapat benar-benar mengalami Empat Tingkat Pencerahan. Hal ini karena, meskipun terdapat beberapa ajaran yang serupa dengan sistem kepercayaan lain, tidak ada satu pun dari sistem kepercayaan tersebut yang sepenuhnya menolak kemelekatan atas pandangan-salah tentang diri atau roh (sakkāyadiṭṭhi). ",
+ "mn-blurbs:mn11": "Sang Buddha menyatakan bahwa hanya mereka yang mengikuti jalan-Nya yang dapat benar-benar mengalami Empat Tingkat Kesucian. Hal ini karena, meskipun terdapat beberapa ajaran yang serupa dengan sistem kepercayaan lain, tidak ada satu pun dari sistem kepercayaan tersebut yang sepenuhnya menolak kemelekatan atas pandangan-salah tentang diri atau roh (_sakkāyadiṭṭhi_). ",
"mn-blurbs:mn12": "Seorang bhikkhu lepas jubah, Sunakkhatta, menyerang ajaran Sang Buddha karena ajaran-Nya hanya menuntun pada akhir dari penderitaan. Sang Buddha menentang dengan berkata bahwa serangan tersebut sebenarnya merupakan pujian, dan melanjutkan dengan menghitung banyak pencapaian-Nya yang hebat dan mendalam. ",
"mn-blurbs:mn13": "Ditantang untuk menunjukkan perbedaan antara ajaran-Nya dan petapa lainnya, Sang Buddha menunjukkan bahwa mereka berbicara tentang melepaskan, tetapi tidak benar-benar mengerti mengapa. Beliau kemudian menjelaskan dengan sangat rinci tentang penderitaan yang muncul dari kemelekatan terhadap rangsangan indra. ",
- "mn-blurbs:mn14": "Seorang umat awam bingung bagaimana, meskipun sudah lama berlatih, mereka masih memiliki pikiran serakah atau penuh kebencian. Sang Buddha menjelaskan pentingnya meditasi absorpsi (jhāna) untuk melepaskan kemelekatan tersebut. Namun, Beliau juga mengkritik praktik penyiksaan diri, dan menceritakan suatu dialog dengan petapa Jain. ",
+ "mn-blurbs:mn14": "Seorang umat awam bingung bagaimana, meskipun sudah lama berlatih, mereka masih memiliki pikiran serakah atau penuh kebencian. Sang Buddha menjelaskan pentingnya meditasi absorpsi (_jhāna_) untuk melepaskan kemelekatan tersebut. Namun, Beliau juga mengkritik praktik penyiksaan diri, dan menceritakan suatu dialog dengan petapa Jainisme. ",
"mn-blurbs:mn15": "Yang Mulia Moggallāna mengangkat topik tentang pemberian nasihat, yang tanpanya sebuah komunitas yang sehat tidak mungkin ada. Beliau membuat daftar sejumlah kualitas yang membuat seseorang pantas untuk dinasihati dengan cara yang konstruktif. ",
"mn-blurbs:mn16": "Sang Buddha menjelaskan berbagai cara seseorang dapat terputus secara emosional dari komunitas spiritualnya. ",
"mn-blurbs:mn17": "Meskipun hidup di hutan belantara itu baik, tidak semua orang siap untuk itu. Sang Buddha mendorong para praktisi meditasi untuk merenungkan apakah lingkungan seseorang benar-benar mendukung latihan meditasi mereka, dan jika tidak, tinggalkan. ",
@@ -24,7 +24,7 @@
"mn-blurbs:mn23": "Dalam diskursus elok yang sarat akan perumpamaan menggugah, sesosok dewa memberikan sebuah teka-teki untuk seorang bhikkhu. Bhikkhu tersebut kemudian menanyakan maknanya kepada Sang Buddha. ",
"mn-blurbs:mn24": "Yang Mulia Sāriputta berdialog dengan seorang bhikkhu terpandang, Yang Mulia Puṇṇa Mantāniputta, dan mereka mendiskusikan tahapan-tahapan pemurnian. ",
"mn-blurbs:mn25": "Sang Buddha mengumpamakan terperangkapnya seseorang oleh Māra dengan seekor rusa yang terperangkap dalam jerat, menggambarkan strategi pemburu dan buruan yang semakin kompleks. ",
- "mn-blurbs:mn26": "Salah satu diskursus biografi yang paling penting, menceritakan pengalaman Sang Buddha dari meninggalkan rumah hingga mencapai pencerahan. Sepanjang itu, Beliau didorong oleh keharusan untuk sepenuhnya terbebas dari kelahiran-kembali dan penderitaan. ",
+ "mn-blurbs:mn26": "Salah satu diskursus biografi yang paling penting, menceritakan pengalaman Sang Buddha dari meninggalkan rumah hingga mencapai kecerahan. Sepanjang itu, Beliau didorong oleh keharusan untuk sepenuhnya terbebas dari kelahiran-kembali dan penderitaan. ",
"mn-blurbs:mn27": "Sang Buddha menegur pengambilan kesimpulan tergesa-gesa mengenai pencapaian spiritual seorang guru, membandingkannya dengan kehati-hatian seorang pemburu gajah saat melacak gajah. Beliau menyampaikan poin-poin latihan kebhikkhuan. ",
"mn-blurbs:mn28": "Sāriputta menyampaikan perumpamaan yang rumit tentang bagaimana, bagaikan semua jejak kaki dapat muat dimasukkan ke dalam jejak kaki gajah, semua ajaran Buddha dapat masuk ke dalam kerangka Empat Kebenaran Mulia. Diskursus ini menyajikan pola keseluruhan untuk menyusun ajaran Buddha. ",
"mn-blurbs:mn29": "Seusai insiden dengan Devadatta, Sang Buddha memperingatkan para bhikkhu agar tidak berpuas diri dengan manfaat dangkal dari kehidupan spiritual dan menekankan pembebasan sebagai inti ajaran yang sebenarnya. ",
@@ -32,11 +32,11 @@
"mn-blurbs:mn31": "Sang Buddha bertemu dengan tiga orang bhikkhu yang berlatih dengan rajin dan harmonis, dan bertanya bagaimana caranya mereka berlatih. Enggan mengungkapkan pencapaian yang lebih tinggi, mereka menjelaskan bagaimana mereka menangani urusan praktis dari hidup bersama. Namun, ketika didesak oleh Sang Buddha, mereka mengungkapkan pencapaian meditasi mereka. ",
"mn-blurbs:mn32": "Beberapa bhikkhu senior, sembari menikmati keindahan malam, mendiskusikan praktisi seperti apa yang dapat menerangi perhutanan. Mereka menyampaikan jawaban mereka kepada Sang Buddha. Beliau memuji jawaban mereka, juga menyampaikan perubahan-Nya sendiri. ",
"mn-blurbs:mn33": "Dikarenakan sebelas alasan, seorang penggembala sapi tidak dapat memelihara ternaknya dengan baik. Sang Buddha mengumpamakan hal ini dengan pertumbuhan spiritual seorang bhikkhu. ",
- "mn-blurbs:mn34": "Mengumpamakan dengan seorang penggembala sapi yang membimbing kawanannya menyeberangi sungai yang berbahaya, Sang Buddha menyampaikan berbagai tingkatan pencerahan yang melintasi arus kelahiran-kembali. ",
+ "mn-blurbs:mn34": "Mengumpamakan dengan seorang penggembala sapi yang membimbing kawanannya menyeberangi sungai yang berbahaya, Sang Buddha menyampaikan berbagai tingkatan kesucian yang melintasi arus kelahiran-kembali. ",
"mn-blurbs:mn35": "Saccaka dulunya adalah seorang pendebat yang menantang Sang Buddha untuk bertanding. Meskipun ia menyombongkan dirinya, Sang Buddha sama sekali tidak terganggu dengan serangannya. ",
"mn-blurbs:mn36": "Dalam pertemuan yang tidak terlalu konfrontatif, Sang Buddha dan Saccaka membahas perbedaan antara perkembangan batin dan jasmani. Sang Buddha memberikan penjelasan panjang tentang berbagai praktik yang Beliau lakukan sebelum tercerahkan, merinci praktik ekstrem Beliau dalam penyiksaan tubuh. ",
"mn-blurbs:mn37": "Moggallāna mengunjungi surga Sakka, raja para dewa, untuk memastikan apakah dia benar-benar memahami apa yang Buddha ajarkan. ",
- "mn-blurbs:mn38": "Untuk menghindari pandangan-salah bahwa kesadaran (viññāṇa) yang identik dengan diri atau roh berpindah dari satu kehidupan ke kehidupan berikutnya, Sang Buddha mengajarkan kemunculan bergantungan (paṭiccasamuppāda), menunjukkan bahwa kemunculan kesadaran selalu bergantung pada kondisi-kondisi. ",
+ "mn-blurbs:mn38": "Untuk menghindari pandangan-salah bahwa kesadaran (_viññāṇa_) yang identik dengan diri atau roh berpindah dari satu kehidupan ke kehidupan berikutnya, Sang Buddha mengajarkan kemunculan bergantungan (_paṭiccasamuppāda_), menunjukkan bahwa kemunculan kesadaran selalu bergantung pada kondisi-kondisi. ",
"mn-blurbs:mn39": "Sang Buddha mendorong para bhikkhu untuk menghayati status mereka sebagai seorang bhikkhu, untuk benar-benar berlatih dengan cara-cara yang memenuhi atau melebihi ekspektasi orang-orang terhadap para bhikkhu. ",
"mn-blurbs:mn40": "Status sebagai seorang praktisi spiritual tidak hanya didapatkan dari tampilan luarnya saja, tetapi juga dari perubahan batin yang tulus. ",
"mn-blurbs:mn41": "Sang Buddha menjelaskan kepada sekelompok brahmana tentang perilaku yang mengarah pada kelahiran-kembali di alam yang lebih tinggi atau lebih rendah, termasuk penjelasan terperinci tentang sepuluh latihan utama yang harus dilakukan oleh umat awam, dan yang juga membangun fondasi untuk pembebasan. ",
@@ -44,7 +44,7 @@
"mn-blurbs:mn43": "Serangkaian tanya jawab antara Sāriputta dan Mahākoṭṭhita, memeriksa berbagai aspek halus dan sukar dipahami dari ajaran. ",
"mn-blurbs:mn44": "Umat awam Visākha bertanya kepada bhikkhuni Dhammadinnā tentang berbagai hal sulit, termasuk beberapa pencapaian meditasi tertinggi. Sang Buddha sepenuhnya mendukung jawabannya. ",
"mn-blurbs:mn45": "Sang Buddha menjelaskan bagaimana menjalankan praktik yang berbeda dapat memiliki hasil yang berbahaya atau bermanfaat. Perumpamaan yang tak terlupakan tentang tanaman merambat ini menunjukkan betapa berbahayanya kenikmatan indra. ",
- "mn-blurbs:mn46": "Meskipun kita semua ingin bahagia, seringkali yang terjadi adalah yang sebaliknya. Sang Buddha menjelaskan alasannya. ",
+ "mn-blurbs:mn46": "Meskipun kita semua ingin bahagia, sering kali yang terjadi adalah yang sebaliknya. Sang Buddha menjelaskan alasannya. ",
"mn-blurbs:mn47": "Ketika beberapa guru spiritual memilih untuk tetap diam dalam ketidakjelasan, Sang Buddha tidak hanya mendorong para pengikut-Nya untuk menyelidiki-Nya dengan cermat, tetapi juga menyampaikan metodenya secara terperinci. ",
"mn-blurbs:mn48": "Meskipun ada Sang Buddha, para bhikkhu Kosambi jatuh ke dalam perselisihan yang dalam dan sengit. Sang Buddha mengajarkan para bhikkhu yang enggan untuk mengembangkan cinta kasih dan keharmonisan, mengingatkan mereka akan kedamaian yang mereka cari. ",
"mn-blurbs:mn49": "Sang Buddha naik ke alam surga yang tinggi. Beliau terlibat dalam perdebatan kosmik dengan makhluk yang menganggap dirinya bersifat ketuhanan, yang telah jatuh ke dalam khayalan bahwa dia abadi dan maha kuasa. ",
@@ -54,13 +54,13 @@
"mn-blurbs:mn53": "Sang Buddha diundang oleh keluarga-Nya, suku Sakya dari Kapilavatthu, untuk meresmikan balai komunitas yang baru. Beliau mengundang Yang Mulia Ānanda untuk menjelaskan secara rinci tahapan-tahapan latihan spiritual bagi seorang umat awam yang berlatih. ",
"mn-blurbs:mn54": "Ketika Potaliya marah karena disebut sebagai “perumah-tangga”, Sang Buddha menanyainya tentang sifat sejati dari kemelekatan dan pelepasan. ",
"mn-blurbs:mn55": "Dokter pribadi Sang Buddha, Jīvaka, mendengar kritik terhadap kebijakan Sang Buddha tentang makan daging, dan bertanya tentang hal itu. ",
- "mn-blurbs:mn56": "Sang Buddha tidak setuju dengan seorang petapa Jain mengenai pertanyaan apakah perbuatan batin atau jasmani yang lebih penting. Ketika mendengar hal ini, petapa tersebut, Upāli, memutuskan untuk mengunjungi Sang Buddha dan membantah-Nya. Upāli tetap melakukannya meskipun sudah diperingatkan. ",
+ "mn-blurbs:mn56": "Sang Buddha tidak setuju dengan seorang petapa Jainisme mengenai pertanyaan apakah perbuatan batin atau jasmani yang lebih penting. Ketika mendengar hal ini, petapa tersebut, Upāli, memutuskan untuk mengunjungi Sang Buddha dan membantah-Nya. Upāli tetap melakukannya meskipun sudah diperingatkan. ",
"mn-blurbs:mn57": "Beberapa petapa di India kuno melakukan praktik ekstrem, seperti bersumpah untuk berperilaku seperti sapi atau anjing. Sang Buddha bertemu dengan dua orang seperti itu, dan dengan enggan dipaksa untuk mengungkapkan buah kamma dari praktik tersebut. ",
- "mn-blurbs:mn58": "Pemimpin Jain, Nigaṇṭha Nātaputta, menyampaikan sebuah dilema kepada muridnya, Pangeran Abhaya, untuk diajukan kepada Sang Buddha, dengan anggapan bahwa dilema tersebut akan menunjukkan kelemahan-Nya. Namun, semuanya tidak berjalan sesuai rencana. ",
+ "mn-blurbs:mn58": "Pemimpin Jainisme, Nigaṇṭha Nātaputta, menyampaikan sebuah dilema kepada muridnya, Pangeran Abhaya, untuk diajukan kepada Sang Buddha, dengan anggapan bahwa dilema tersebut akan menunjukkan kelemahan-Nya. Namun, semuanya tidak berjalan sesuai rencana. ",
"mn-blurbs:mn59": "Sang Buddha menyelesaikan perselisihan tentang jumlah jenis perasaan yang Beliau ajarkan, menunjukkan bahwa cara mengajar yang berbeda adalah tepat dalam konteks yang berbeda, dan seharusnya tidak menjadi penyebab perselisihan. Beliau selanjutnya menunjukkan pentingnya perasaan sukacita sebagai tahap awal dalam mengembangkan meditasi yang lebih tinggi. ",
"mn-blurbs:mn60": "Sang Buddha mengajar sekelompok perumah-tangga yang tidak berkomitmen tentang cara menerapkan perenungan rasional untuk sampai pada praktik dan prinsip yang dijamin memiliki hasil yang baik, bahkan jika kita tidak mengetahui semua variabelnya. ",
"mn-blurbs:mn61": "Dengan menggunakan “pelajaran objek” dari secangkir air, Sang Buddha menjelaskan kepada putra-Nya, Rāhula, tentang pentingnya menyampaikan kejujuran dan merenungkan motif seseorang. ",
- "mn-blurbs:mn62": "Sang Buddha meminta Rāhula untuk mengembangkan meditasi atas sifat bukan-diri (anatta), yang segera dipraktikkan. Melihatnya, Yang Mulia Sāriputta menasihatinya untuk mengembangkan meditasi pernapasan, tetapi Sang Buddha menyarankan berbagai latihan berbeda terlebih dahulu. ",
+ "mn-blurbs:mn62": "Sang Buddha meminta Rāhula untuk mengembangkan meditasi atas sifat bukan-diri (_anatta_), yang segera dipraktikkan. Melihatnya, Yang Mulia Sāriputta menasihatinya untuk mengembangkan meditasi pernapasan, tetapi Sang Buddha menyarankan berbagai latihan berbeda terlebih dahulu. ",
"mn-blurbs:mn63": "Seorang bhikkhu menuntut Sang Buddha untuk menjawab pertanyaan metafisiknya, atau ia akan lepas jubah. Sang Buddha mengumpamakannya dengan seorang pria yang terkena panah, yang menolak perawatan sampai semua pertanyaannya tentang panah dan pemanahnya terjawab. ",
"mn-blurbs:mn64": "Seorang bayi yang lembut tidak memiliki pandangan atau niat yang salah, tetapi kecenderungan yang mendasari hal-hal ini masih ada. Tanpa berlatih, kecenderungan tersebut pasti akan kambuh. ",
"mn-blurbs:mn65": "Seorang bhikkhu menolak untuk mengikuti aturan yang melarang makan setelah tengah hari, tetapi diakhiri dengan penyesalan dan pengampunan. ",
@@ -97,44 +97,44 @@
"mn-blurbs:mn96": "Seorang brahmana mengklaim bahwa kepantasan seseorang dalam mendapatkan pelayanan dan hak istimewa tergantung pada kasta, tetapi Sang Buddha membantah bahwa perilakulah, bukan kasta, yang menunjukkan nilai seseorang. ",
"mn-blurbs:mn97": "Yang Mulia Sāriputta menasihati seorang brahmana yang mencoba mencari alasan pembenaran atas kelalaiannya dengan alasan karena tugas-tugasnya ada banyak. ",
"mn-blurbs:mn98": "Dua siswa brahmana bertanya kepada Sang Buddha tentang darimana asalnya seseorang disebut sebagai seorang brahmana: kelahiran atau perbuatan? Sang Buddha kemudian menjawabnya. Bagi binatang, tanda khususnya ditentukan oleh kelahiran. Bagi manusia, tidak ada tanda khusus yang ditentukan oleh kelahiran, yang penting adalah perbuatannya. ",
- "mn-blurbs:mn99": "Semata-mata bekerja keras tanpa memedulikan hasilnya tidaklah bermakna. Seperti halnya dalam kehidupan awam, beberapa praktik spiritual (yang tercemari pandangan-salah) bisa saja tidak membawa hasil yang bermanfaat. ",
- "mn-blurbs:mn100": "Marah karena pengabdian seorang wanita brahmana kepada Sang Buddha, seorang brahmana mengunjungi Sang Buddha. Beliau memposisikan diri-Nya sebagai penentang tradisionalis dan rasionalis, sebagai seseorang yang pengajaran-Nya didasarkan pada pengalaman langsung. ",
- "mn-blurbs:mn101": "Sang Buddha menangani sekelompok petapa Jain, menasihatkan mereka tentang klaim mereka bahwa penyiksaan diri dapat mengakhiri penderitaan. Beliau menunjukkan serangkaian kekeliruan dalam logika mereka, dan menjelaskan jalan tengah-Nya sendiri. ",
- "mn-blurbs:mn102": "Sebuah versi menengah (majjhima) dari Brahmajala Sutta (DN1) yang lebih terkenal, diskursus ini memeriksa berbagai pandangan spekulatif dan menolak semua pandangan tersebut. ",
+ "mn-blurbs:mn99": "Semata-mata bekerja keras tanpa memedulikan hasilnya tidaklah bermakna. Seperti halnya dalam kehidupan awam, beberapa praktik spiritual (yang tercemar pandangan-salah) bisa saja tidak membawa hasil yang bermanfaat. ",
+ "mn-blurbs:mn100": "Marah karena pengabdian seorang wanita brahmana kepada Sang Buddha, seorang brahmana mengunjungi Sang Buddha. Beliau memosisikan diri-Nya sebagai penentang tradisionalis dan rasionalis, sebagai seseorang yang pengajaran-Nya didasarkan pada pengalaman langsung. ",
+ "mn-blurbs:mn101": "Sang Buddha menangani sekelompok petapa Jainisme, menasihatkan mereka tentang klaim mereka bahwa penyiksaan diri dapat mengakhiri penderitaan. Beliau menunjukkan serangkaian kekeliruan dalam logika mereka, dan menjelaskan jalan tengah-Nya sendiri. ",
+ "mn-blurbs:mn102": "Sebuah versi menengah (_majjhima_) dari Brahmajala Sutta (DN1) yang lebih terkenal, diskursus ini memeriksa berbagai pandangan spekulatif dan menolak semua pandangan tersebut. ",
"mn-blurbs:mn103": "Sang Buddha mengajarkan para bhikkhu untuk tidak mempermasalahkan ajaran dasar, tetapi untuk selalu mengupayakan keharmonisan. ",
- "mn-blurbs:mn104": "Mendengar wafatnya pemimpin Jain yang bernama Nigaṇṭha Nātaputta, Sang Buddha mendorong Saṅgha untuk segera menyelesaikan segala perselisihan. Beliau menyampaikan serangkaian tujuh metode untuk menyelesaikan perselisihan. Diskursus ini membentuk fondasi untuk kitab disiplin monastik. ",
+ "mn-blurbs:mn104": "Mendengar wafatnya pemimpin Jainisme yang bernama Nigaṇṭha Nātaputta, Sang Buddha mendorong Saṅgha untuk segera menyelesaikan segala perselisihan. Beliau menyampaikan serangkaian tujuh metode untuk menyelesaikan perselisihan. Diskursus ini membentuk fondasi untuk kitab disiplin monastik. ",
"mn-blurbs:mn105": "Tidak semua orang yang mengaku tercerahkan sebenarnya telah benar-benar tercerahkan. Sang Buddha mengajarkan bagaimana kemajuan spiritual sejati bergantung pada pelepasan berkelanjutan atas kondisi yang mengarah pada penderitaan. ",
"mn-blurbs:mn106": "Dimulai dengan absorpsi meditasi mendalam, Sang Buddha melanjutkan ke tingkat yang lebih dalam dan semakin dalam lagi, menunjukkan bagaimana pandangan-terang atas dasar ini mengarah pada pelepasan kesadaran dari segala bentuk kelahiran-kembali. ",
- "mn-blurbs:mn107": "Sang Buddha mengumpamakan pelatihan seorang akuntan (gaṇaka) dengan pelatihan bertahap jalan spiritual para pengikut-Nya. Meskipun jalan-Nya telah disampaikan dengan baik, Sang Buddha hanyalah seorang penunjuk jalan. Pada akhirnya, seseorang harus menjalani jalan itu sendiri. ",
+ "mn-blurbs:mn107": "Sang Buddha mengumpamakan pelatihan seorang akuntan (_gaṇaka_) dengan pelatihan bertahap jalan spiritual para pengikut-Nya. Meskipun jalan-Nya telah disampaikan dengan baik, Sang Buddha hanyalah seorang penunjuk jalan. Pada akhirnya, seseorang harus menjalani jalan itu sendiri. ",
"mn-blurbs:mn108": "Di tengah meningkatnya ketegangan militer setelah wafatnya Sang Buddha, Yang Mulia Ānanda ditanyai tentang bagaimana rencana keberlanjutan Saṅgha tanpa kehadiran Buddha. Oleh karena Sang Buddha menolak untuk menunjuk penerus-Nya, ajaran dan latihan yang Beliau ajarkan menjadi guru penerus-Nya, dan Saṅgha menyelesaikan masalah-masalah dengan kemufakatan. ",
- "mn-blurbs:mn109": "Pada malam bulan purnama yang indah, salah satu bhikkhu mengajukan serangkaian pertanyaan yang mengarah ke inti ajaran kepada Buddha. Namun, ketika bhikkhu tersebut menyimak tentang sifat bukan-diri (anatta), bhikkhu lain tidak mampu memahami artinya. ",
+ "mn-blurbs:mn109": "Pada malam bulan purnama yang indah, salah satu bhikkhu mengajukan serangkaian pertanyaan yang mengarah ke inti ajaran kepada Buddha. Namun, ketika bhikkhu tersebut menyimak tentang sifat bukan-diri (_anatta_), bhikkhu lain tidak mampu memahami artinya. ",
"mn-blurbs:mn110": "Orang baik bisa memahami orang jahat, tapi tidak sebaliknya. ",
"mn-blurbs:mn111": "Sang Buddha menjelaskan secara teknis proses pandangan-terang Yang Mulia Sāriputta. Banyak gagasan dan istilah dalam diskursus ini yang menjadi pelopor Abhidhamma. ",
"mn-blurbs:mn112": "Jika seseorang mengaku telah tercerahkan, klaim tersebut harus diperiksa dengan serangkaian pertanyaan terperinci. Hanya jika seseorang dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan jelas, klaim tersebut dapat diterima. ",
"mn-blurbs:mn113": "Sang Buddha menjelaskan bahwa orang yang benar-benar baik tidak merendahkan orang lain atau merasa superior karena pencapaian mereka. ",
"mn-blurbs:mn114": "Sang Buddha menetapkan kerangka tentang hal-hal yang harus dikembangkan atau dihindari, dan Yang Mulia Sāriputta dengan sukarela menjelaskannya. ",
- "mn-blurbs:mn115": "Dimulai dengan memuji orang bijak, Sang Buddha melanjutkan dengan menjelaskan bahwa seseorang menjadi bijaksana dengan menyelidiki unsur-unsur (dhātu); landasan indra (saḷāyatana); kemunculan bergantungan (paṭiccasamuppāda); dan apa yang mungkin dan tidak mungkin. ",
+ "mn-blurbs:mn115": "Dimulai dengan memuji orang bijak, Sang Buddha melanjutkan dengan menjelaskan bahwa seseorang menjadi bijaksana dengan menyelidiki unsur-unsur (_dhātu_); landasan indra (_saḷāyatana_); kemunculan bergantungan (_paṭiccasamuppāda_); dan apa yang mungkin dan tidak mungkin. ",
"mn-blurbs:mn116": "Merefleksikan perubahan yang bahkan dialami oleh ciri geografis, Sang Buddha kemudian menceritakan nama-nama orang bijak di masa lampau yang pernah tinggal di Gunung Isigili dekat Rājagaha. ",
- "mn-blurbs:mn117": "Diskursus tentang prasyarat samādhi benar yang menekankan keterkaitan dan dukungan timbal balik dari semua faktor Jalan Mulia Berunsur Delapan. ",
- "mn-blurbs:mn118": "Dikelilingi oleh banyak bhikkhu yang terlatih baik, Sang Buddha mengajarkan perhatian-penuh (sati) pada pernafasan secara rinci, menunjukkan bagaimana hubungannya dengan empat jenis meditasi perhatian-penuh. ",
- "mn-blurbs:mn119": "Diskursus ini berfokus pada aspek pertama dari meditasi perhatian-penuh (sati), pengamatan terhadap tubuh. Serangkaian praktik ini, meskipun kelihatannya sederhana, memiliki manfaat yang luas. ",
+ "mn-blurbs:mn117": "Diskursus tentang prasyarat _samādhi_ benar yang menekankan keterkaitan dan dukungan timbal balik dari semua faktor Jalan Mulia Berunsur Delapan. ",
+ "mn-blurbs:mn118": "Dikelilingi oleh banyak bhikkhu yang terlatih baik, Sang Buddha mengajarkan perhatian-penuh (_sati_) pada pernafasan secara rinci, menunjukkan bagaimana hubungannya dengan empat jenis meditasi perhatian-penuh. ",
+ "mn-blurbs:mn119": "Diskursus ini berfokus pada aspek pertama dari meditasi perhatian-penuh (_sati_), pengamatan terhadap tubuh. Serangkaian praktik ini, meskipun kelihatannya sederhana, memiliki manfaat yang luas. ",
"mn-blurbs:mn120": "Sang Buddha menjelaskan bagaimana seseorang dapat membuat aspirasi untuk terlahir kembali di alam yang berbeda. ",
"mn-blurbs:mn121": "Sang Buddha menjelaskan latihan meditasi kekosongan-Nya. ",
"mn-blurbs:mn122": "Sekelompok bhikkhu terlalu banyak bersosialisasi, sehingga Sang Buddha mengajarkan tentang pentingnya pengasingan untuk sepenuhnya memasuki kekosongan. ",
"mn-blurbs:mn123": "Yang Mulia Ānanda diundang oleh Sang Buddha untuk berbicara tentang kualitas-kualitas Sang Buddha yang menakjubkan, dan mulai membuat daftar serangkaian peristiwa ajaib saat kelahiran-Nya. Sang Buddha menutup diskursus dengan menjelaskan apa yang menurut-Nya benar-benar menakjubkan tentang diri-Nya. ",
"mn-blurbs:mn124": "Yang Mulia Bakkula, dianggap sebagai bhikkhu yang paling sehat, menjelaskan kepada seorang teman lamanya tentang latihannya yang ketat dan keras. Bentuk yang tidak biasa dari diskursus ini menunjukkan bahwa diskursus ini ditambahkan ke kanon beberapa saat setelah wafatnya Sang Buddha. ",
- "mn-blurbs:mn125": "Seorang sāmaṇera tidak dapat menjelaskan mengenai penjinakkan batin kepada seorang pangeran. Sang Buddha memberikan perumpamaan tentang penjinakkan seekor gajah. Perumpamaan ini efektif karena sang pangeran familiar dengan gajah. ",
+ "mn-blurbs:mn125": "Seorang sāmaṇera tidak dapat menjelaskan mengenai penjinakan batin kepada seorang pangeran. Sang Buddha memberikan perumpamaan tentang penjinakan seekor gajah. Perumpamaan ini efektif karena sang pangeran familiar dengan gajah. ",
"mn-blurbs:mn126": "Keberhasilan dalam kehidupan spiritual tidak bergantung pada sumpah yang seseorang ucapkan atau tidak ucapkan, tetapi pada apakah seseorang berlatih dengan baik. ",
"mn-blurbs:mn127": "Seorang umat awam menjadi bingung ketika didorong untuk mengembangkan kebebasan batin “tanpa batas” dan “luhur”, dan meminta Yang Mulia Anuruddha untuk menjelaskan apakah keduanya sama atau berbeda. ",
- "mn-blurbs:mn128": "Diskursus kedua yang berlatarkan pertengkaran Kosambi, diskursus ini menggambarkan Sang Buddha yang gagal mencapai rekonsiliasi di antara para bhikkhu yang berselisih. Beliau kemudian meninggalkan vihāra dan menghabiskan waktu di hutan belantara sebelum akhirnya bertemu dengan komunitas bhikkhu yang menginspirasi. Di sana, Beliau membahas secara rinci hambatan meditasi yang Beliau temui sebelum tercerahkan. ",
+ "mn-blurbs:mn128": "Diskursus kedua yang berlatarkan pertengkaran Kosambi, diskursus ini menggambarkan Sang Buddha yang gagal mencapai rekonsiliasi di antara para bhikkhu yang berselisih. Beliau kemudian meninggalkan _vihāra_ dan menghabiskan waktu di hutan belantara sebelum akhirnya bertemu dengan komunitas bhikkhu yang menginspirasi. Di sana, Beliau membahas secara rinci hambatan meditasi yang Beliau temui sebelum tercerahkan. ",
"mn-blurbs:mn129": "Orang dungu menderita baik di kehidupan saat ini maupun di kehidupan berikutnya, sedangkan orang bijaksana mendapat manfaat di kedua kehidupan tersebut. ",
"mn-blurbs:mn130": "Memperluas diskursus yang sebelumnya, diskursus ini berisi deskripsi paling rinci tentang kengerian neraka. ",
"mn-blurbs:mn131": "Diskursus ini dibuka dengan rangkaian syair singkat namun padu yang memuji manfaat atas pemahaman tentang sini-kini, diikuti dengan penjelasannya. ",
"mn-blurbs:mn132": "Diskursus yang sama dengan MN 131, tetapi disampaikan oleh Yang Mulia Ānanda. ",
"mn-blurbs:mn133": "Syair-syair dari MN 131 dijelaskan dengan cara yang berbeda oleh Yang Mulia Mahakaccāna. ",
"mn-blurbs:mn134": "Seorang bhikkhu yang tidak mengetahui syair dari MN 131 didorong oleh sesosok dewa untuk mempelajari syair tersebut. ",
- "mn-blurbs:mn135": "Sang Buddha menjelaskan kepada seorang brahmana bagaimana perbuatan (kamma) seseorang di kehidupan lampau memengaruhi orang tersebut di kehidupan saat ini. ",
- "mn-blurbs:mn136": "Dihadapkan dengan versi yang terlalu menyederhanakan dan menggeneralisasi ajaran-Nya sendiri, Sang Buddha menekankan kompleksitas nuansa dan kualifikasi yang sering diabaikan dalam penjelasan tentang cara kerja hukum kamma. ",
+ "mn-blurbs:mn135": "Sang Buddha menjelaskan kepada seorang brahmana bagaimana perbuatan (_kamma_) seseorang di kehidupan lampau memengaruhi orang tersebut di kehidupan saat ini. ",
+ "mn-blurbs:mn136": "Dihadapkan dengan versi yang terlalu menyederhanakan dan menggeneralisasi ajaran-Nya sendiri, Sang Buddha menekankan kompleksitas nuansa dan kualifikasi yang sering diabaikan dalam penjelasan tentang cara kerja hukum _kamma_. ",
"mn-blurbs:mn137": "Analisis terperinci dari enam indra dan hubungannya dengan proses emosi dan kognitif. ",
"mn-blurbs:mn138": "Sang Buddha memberikan pernyataan singkat dan penuh teka-teki tentang bagaimana kesadaran dapat melekati objek. Yang Mulia Mahākaccāna diundang oleh para bhikkhu untuk menjelaskan implikasinya. ",
"mn-blurbs:mn139": "Mencapai kedamaian bukanlah hal yang mudah. Sang Buddha menjelaskan bagaimana cara menghindari konflik melalui penghindaran praktik ekstrem, pengamalan ucapan-benar, pemahaman atas kesenangan, dan penghindaran atas pemaksaan bahasa setempat. ",